Selain hal-hal umum
yang sudah jamak diketahui perberdaan antara pria dan wanita, dalam kesehatan organ-organ
tubuhnya pria dan wanita memiliki perbedaan. Berikut adalah 4 hal yang perlu
diketahui mengenai perbedaan kesehatan antara pria dan wanita yang
telah menjadi kajian penelitian.
Otak
Secara rata-rata,
wanita 5 tahun hidup lebih lama dari pria. Namun, dengan makin lamanya waktu
hidup, bertambah pula risiko terserang penyakit Alzheimer dan demensia.
Kebanyakan pengidap Alzheimer adalah wanita, dan lebih dari dua kali lipat
angka kematian akibat penyakit tersebut terjadi pada wanita.
Latihlah daya otak dan
tubuh. Studi menunjukkan bahwa aktivitas fisik dan mental bisa meningkatkan
kesehatan otak. Latihan mental yang menguatkan memori dan sebab-akibat telah
menunjukkan perlambatan proses penuaan pada otak.
Coba perbanyak konsumsi suplemen minyak ikan. Lemak omega-3 yang banyak
terdapat pada ikan dan minyak ikan di hubungkan dengan kesehatan otak yang
lebih baik. Pilih
konsumsi ikan-ikanan, seperti salmon, sardin, ikan herring kecil (anchovy), dan
makerel. Ikan tuna dalam jumlah kecil lebih disarankan karena kemungkinan
terkontaminasi bahan berbahaya, seperti merkuri berkurang.
Berlatihlah untuk
mengkontrol mood. Kegelisahan, kekhawatiran, kemarahan, dan depresi ditengarai
memiliki hubungan erat dengan kerusakan kognitif. Jika Anda merasa stres atau
depresi, jangan abaikan masalahnya. Bicarakan dengan teman, atau habiskan waktu
di luar ruangan dan gerakkan tubuh Anda. Jika hal-hal tersebut tidak membantu,
coba bicarakan dengan dokter atau konselor.
Paru-paru
Saat ini, kebanyakan
wanita lebih mengkhawatirkan kanker payudara ketimbang kanker paru-paru. Namun,
menurut American Cancer Society, lebih dari 70 ribu wanita meninggal akibat
kanker paru-paru setiap tahunnya. Sementara kurang lebih 40 ribu wanita
meninggal akibat kanker payudara dalam setahun. Bahkan wanita yang tidak
merokok bisa meninggal akibat kanker paru-paru dan wanita yang merokok memang
lebih rentan mengidap bronkitis kronis ketimbang pria. Mau melindungi paru-paru
Anda? Ikuti langkah berikut:
Jika Anda merokok,
bicarakan pada dokter Anda untuk berhenti. Dokter bisa membantu Anda menemukan
cara terbaik untuk mengurangi kebiasaan merokok Anda
Jangan mau jadi perokok pasif. Jika Anda hidup bersama perokok, minta orang
tersebut untuk tidak merokok di dalam rumah, atau tanyakan jika ia bisa
berhenti merokok sekalian.
Jantung
Penyakit jantung masih
menduduki peringkat kematian wanita tertinggi di Amerika, namun Anda bisa
mengkontrol faktor risikonya, dari tekanan darah, merokok, kolesterol tinggi,
kurang gerak, dan obesitas.
Bergeraklah. Hanya
dengan berlatih gerak aerobik selama 30 menit per hari bisa membantu jantung
Anda tetap sehat dan menjaga berat tubuh tetap, tidak tiba-tiba naik. Berjalan
mengelilingi komplek perumahan, mengendarai sepeda, berenang, atau menari di
kamar bisa Anda lakukan asalkan tetap bergerak.
Ganti minyak memasak
Anda. Gunakan minyak zaitun ketimbang minyak dari lemak hewani, perbanyak
asupan kacang-kacangan, biji-bijian, alpukat, dan makanan laut. Pilih produk
susu rendah lemak, hindari makanan yang digoreng.
Kurangi pula asupan
garam. Sodium menimbulkan retensi cairan dalam tubuh dan meningkatkan tekanan
darah, jadi upayakan agar asupannya tidak melebihi 2.300 mg per hari.
Seperempat sendok teh garam mengandung 600 mg sodium, dan zat ini bisa
bersembunyi di dalam makanan prosesan dan saus penambah rasa.
Tulang
Seperti pondasi rumah,
tulang seringkali luput dari perhatian kecuali ada yang terasa salah. Namun
studi terkini menyebutkan bahwa ada yang harus lebih diperhatikan mengenai
tulang ketimbang masalah patah tulang. Logam berracun, seperti timah bisa
terakumulasi di tulang kita sepanjang hidup kita, dan jika terjadi pengeroposan
tulang, racun bisa terlepas ke dalam jalur darah. Wanita, terutama yang sudah
menopause, lebih rentan mengalami pengeroposan tulang ketimbang pria. Riset
terbaru mengatakan, bahwa timah di aliran darah bisa membantu menjelaskan
terjadinya tekanan darah tinggi pada wanita di atas usia 50 tahun.
Kabar baiknya, kita
juga belajar cara baru untuk tetap menjaga agar tulang tetap sehat. Di masa
lalu, kita lebih banyak menekankan pentingnya asupan kalsium dan tak cukup
banyak vitamin D3. Kalsium memang penting di usia remaja, saat pertumbuhan
tulang. Setelah mencapi puncak pertumbuhannya, vitamin D3, bisa jadi lebih
penting untuk menjaga kesehatan tulang. Yang bisa Anda lakukan; Mendapatkan vitamin D lebih banyak.
Semakin jarang kita mengurung diri dari sinar matahari, ditambah menggunakan
tabir surya lebih banyak untuk melindungi kulit, semakin rentan pula kita
terkena defisiensi vitamin D3. Kebanyakan manusia memerlukan setidaknya 1.000
IU per hari. Jumlah ini lebih banyak dari yang kita dapat dari makanan dan kebanyakan
multivitamin. Tes darah bisa mengatakan apakah Anda mendapatkan cukup vitamin
D3 atau tidak. Jika tidak, penuhilah lewat suplemen. Jangan terlalu takut untuk
terkena sinar matahari sesekali. Gunakan tabir surya di bagian wajah dan tangan
untuk melindungi kulit agar tidak terbakar.
Tambahkan latihan
angkat beban pada jadwal latihan Anda. Joging, angkat beban, naik bukit, dan
mendayung bisa menambah kesehatan tulang Anda.
(Sumber : Internet)